BANJARNEGARA (BANYUMAS POS) - Data Balai Pusat Statistik (2018) menunjukkan bahwa di Kabupaten Banjarnegara 15.178 ha berupa lahan pekarangan/halaman belum dimanfaatkan sebagai sumber pangan keluarga.
Hasil survey Pola Pangan Harapan (PPH) menunjukkan konsumsi masyarakat belum ideal (skor PPH 85,9) dan konsumsi sayuran masih rendah 146,6 gram/kapita/hari serta pengeluaran rumah tangga untuk konsumsi sayuran baru mencapai Rp 15 ribu/hari.
Fakta ini memantik Dinas Pertanian untuk menciptakan inovasi melalui tangan dingin Anggraeni Sulistyowati, SKM.MS.i, selaku Analis Ketahanan Pangan Ahli Muda Dinas Pertanian Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banjarnegara.
Dia menciptakan inovasi Melati Harum Untuk Gizka dan Rangga (memanfaatkan lahan tidur dan Halaman rumah Untuk Meningkatkan Gizi Keluarga dan Pendapatan Rumah Tangga).
Inovasi ini, kata Anggraeni, merupakan kerjasama berbagai pihak melalui kemitraan dengan Pemerintah Daerah, TPPKK, Tokoh Masyarakat dan Perguruan Tinggi (Politeknik Banjarnegara).
Lebih lanjut Anggraeni menjelaskan bahwa melalui inovasi Melati Harum Untuk Gizka dan Rangga, kelompok/masyarakat didorong untuk aktif mengupayakan sumber pangan rumah tangga yang terjangkau, beragam, bergizi seimbang dan aman.
Mendorong masyarakat untuk berbudidaya tanaman yang berorientasi pasar dan mendorong masyarakat untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga melalui kegiatan Bank Sayur serta mendorong masyarakat untuk kreatif mengolah hasil pekarangan.
“Inovasi ini mengandalkan pelibatan masyarakat dan Kelompok Wanita Tani (KWT) yang telah dilatih khusus untuk mencapai kemampuan dalam hal budi daya tanaman di pekarangan. Untuk mengoptimalkan program Melati Harum Untuk Gizka dan Rangga, KWT mendapat pendampingan dari Petugas Penyuluh Pertanian,” kata Anggraeni.
Sementara, Kaminem, Ketua Kelompok Wanita Tani Magri Lestari desa Linggasari kecamatan Wanadadi, salah satu pihak yang ikut serta dalam inovasi tersebut mengatakan bahwa Program Melati Harum yang diiniasi oleh Dinas Pertanian sangat bermanfaat bagi pembinaan Ibu-Ibu PKK dan anggota kelompok tani di desanya.
“Kami banyak diberikan pendampingan oleh Bu Anggraeni untuk mampu menanfaatkan lahan pekarangan menjadi sumber gizi keluarga dengan penanaman sayur mayur dan buah. Politeknik Banjarngara bahkan turut menyumbangkan ribuan bibit pohon buah untuk kami.,” jelas Kaminem.
Inovasi Melati Harum Untuk Gizka dan Rangga dilaksanakan dengan tahapan pelatihan kelompok, pengembangan demplot, budidaya tanaman di pekarangan, dan penanganan pasca panen melalui Pembentukan Bank Sayur dan Pengolahan hasil pekarangan (pembuatan kripik kangkung, kripik bayam dan lain-lain).
Inovasi Melati Harum Untuk Gizka dan Rangga terbukti berhasil meningkatkan pemanfaatan lahan pekarangan, meningkatkan skor pola pangan harapan menjadi 91,6, dan meningkatkan konsumsi sayuran dari 146,6 gram/kapita/hari menjadi 188,5 gram/kapita/hari.
Kemudian meningkatkan pendapatan kelompok dari 0 rupiah menjadi rata-rata 750.000/tahun dan meningkatkan pendapatan rumah tangga rata-rata 10.000/hari.
Pewarta : Nur
Post a Comment