Foto : KKN IAINU Kebumen sektor Buluspesantren Gelar Ngaji Sejarah Kebumen |
KEBUMEN (BANYUMAS POS) - KKN IAINU Kebumen sektor Buluspesantren bersama PAC GP Ansor dan PAC Fatayat NU Buluspesantren menggelar Ngaji Sejarah Kebumen di Gedung MWC NU Buluspesantren, Kebumen, Sabtu (13/8/2022) malam.
Kegiatan tersebut dihadiri Ketua KKN IAINU Kebumen, Wisnu Alisyahbana, Forkompimcam Buluspesantren, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat.
Adapun peserta berjumlah 300 orang terdiri dari MWC NU Buluspesantren, PC GP Ansor, Fatayat, IPNU, IPPNU, Pagar Nusa, PAKASA cabang Kebumen, Sedleng Nusantara, dan warga Desa Tanjungsari.
Untuk memeriahkan kegiatan Ngaji Sejarah, diisi beberapa hiburan seperti pagelaran gamelan dari Pondok Pesantren Al-Istiqomah apetanahan asuhan KH. Ali Muin, pencak keris dari Pagar Nusa Buluspesantren dan dolanan anak dari siswa-siswi SDN Tanjungsari.
Selain itu, talkshow yang dipandu oleh Wakil Syuriah PCNU Kebumen sekaligus Pembina Mahage, Habib Hasan Alatas, Ketua Paguyuban Kawula Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat (PAKASA) Kebumen, KRAP. Arif Priyantoro Reksaningrat dan Ketua PC GP Ansor Kebumen, Amin mustofa, S.Pd.l
Dalam talkshow tersebut, Ketua PAKASA Kebumen, Arif Priyantoro menyampaikan terkait sejarah Kabupaten Kebumen kepada tamu undangan yang hadir.
"Ada 3 tahapan perjalanan sejarah Kebumen yakni cikal bakal Kabupaten Kebumen yaitu Kadipaten Panjer, lahirnya Kabupaten Kebumen dan bergabungnya Kadipaten Ambal dan Karanganyar," kata Arif.
Menurutnya, ada beberapa sejarah tentang Kabupaten Kebumen yang menarik yaitu perjuangan Ki Bagus Bodronolo membantu penyiapan logistik pasukan Mataram dalam penyerbuan ke Batavia pada tahun 1629.
"Dan kini dijadikan dasar Hari Jadi Kebumen yang ditetapkan oleh Pemkab Kebumen melalui Perda No.3 tahun 2018 dan pada tahun 1642 mulai adanya tata pemerintah Kadipaten Panjer dengan diangkatnya Ki Bagus Bodronolo menjadi Bupati Panjer dan menyandang gelar Ki Ageng Panjer Roma I," ungkapnya.
Kemudian, lahirnya resisdent Kebumen yang dibentuk Hindia Belanda setelah perang Jawa dengan diangkatnya Aroengbinang IV menjadi Bupati pertama Kebumen pada tanggal 22 Agustus tahun 1831.
Selanjutnya, kata dia, luas wilayah Kabupaten Kebumen yang bertambah saat ini.
Hal ini setelah bergabungnya Kadipaten Ambal dan Karanganyar berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jendral Belanda De Jonge Nomor : 629 Tahun 1935 yang berlaku sejak 1 Januari tahun 1936.
Wakil Syuriah PCNU Kebumen sekaligus Pembina Mahage, Habib Hasan Alatas sendiri menyampaikan tentang kecintaan terhadap NKRI ditengah perbedaan.
"Perbedaan adalah rahmat yang harus dirawat. Untuk meningkatkan kecintaan kepada NKRI, setiap warga negara harus mampu mencintai sesama manusia apapun latar belakang dan suku bangsanya," ujarnya.
Hal itu tentunya dilakukan dengan kelembutan hati, dimana menjunjung tinggi akhlakul karimah (adab) sehingga persatuan dan kesatuan Indonesia dapat tercapai.
Sementara, Ketua PC GP Ansor Kebumen, Amin mustofa, S.Pd.l saat dikonfirmasi mengatakan, Ngaji Sejarah Kebumen ini merupakan kegiatan yang harus dibudayakan oleh keluarga besar NU agar memahami langkah yang akan dilakukan.
"Hanya orang yang faham sejarah yang dapat merumuskan masa depan. Kader Ansor dan Fatayat harus peduli dan mengambil peran penting di desa masing-masing sbgai bentuk kongkret mencintai bangsa Indonesia," ucapnya.
Pewarta : Lia
Post a Comment