Infanteri Yang Modern Dan Selalu Di Hati Rakyat, Pedoman Prajurit Korps Infanteri Dalam Mengemban Tugas Di Masa Kini Dan Yang Akan Datang*

Bandung, Banyumaspos - Kasdam III/Slw Brigjen TNI Widjanarko pimpin Upacara Puncak Peringatan Hari Infanteri TNI AD Ke-74 Tahun 2022 yang digelar di Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat, Jl. Dipati Ukur No. 48 Kota Bandung, Jabar, Senin (19/12/2022).


Sebelum digelarnya acara puncak Peringatan Hari Infanteri TNI AD, diawali dengan gerak jalan Ton  Yudha Wastu Pramuka Jaya (YWPJ) ke empat yaitu Yonif PR 330/TD dari TMP Cikutra menuju finish di Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat, Jl. Dipati Ukur No. 48 Kota Bandung Jabar yang dilepas oleh Pangdam III/Slw Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo bersama Danpussenif Letjen TNI Arif Rahman, M.A.


Pangdam III/Slw bersama Danpussenif beserta pejabat lainnya diantaranya, Dansecapaad, Wadanpussenif, Dirdik seskoad, Irseskoad, Irkodiklad, Kasdam III/Slw, Irdam III/Slw, Kasgartap II Bandung, PJU Kodom III/Slw, Wadan Pusdiklatpassus Kopassus, Danbrig 15 Kujang II, Dandim 0618/Kota Bandung srerta Perwira tinggi dan Kolonel kecabangan Inf, turut melaksanakan long march mengiringi Ton YWPJ menuju finis Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat.


Terpantau di lapangan, upacara puncak hari Infanteri diselenggarakan secara sederhana namun khidmat, diwarnai penampilan, “Pasukan Tradisional Tahun 1945 atau Tentara Tempo Doeloe”. Selain itu juga pada rangkaian tradisi tersebut,  terdapat kegiatan minum air kelapa muda dan pembelahan buah kelapa muda oleh Irup, dilanjutkan penyerahan simbol Yudha Wastu Pramuka Jaya dan penandatanganan Naskah Serah Terima.


Komandan Pussenif TNI AD Letnan Jenderal TNI Arif Rahman, M.A., dalam amanat tertulisnya yang dibacakan Kasdam III/Siliwangi mengatakan bahwa, latar belakang historis lahirnya hari Infanteri tidak terlepas dari keberhasilan perang gerilya di bawah Komando Panglima Besar Jenderal Sudirman. Berdasarkan Keputusan Panglima Besar Jenderal Sudirman yang tertuang dalam Perintah Kilat No. 1/PB/D/48 tanggal 19 Desember 1948, perang gerilya dilaksanakan oleh Angkatan Perang yang didukung penuh oleh rakyat di tiap-tiap kantong perlawanan (wehrkreise). 


Lanjut dikatakannya, Panglima Besar Jenderal Sudirman memimpin langsung para pejuang saat melawan Belanda. Dengan menggunakan senjata tradisional dan perlengkapan perang yang terbatas, para pejuang kita mampu mengatasi Tentara Belanda yang sudah memiliki senjata modern. Metode perlawanan yang diterapkan yaitu serbu dan lari (hit and run) berasal dari basis gerilya yang tidak mengenal waktu operasi. 


“Para pejuang melakukan penyerangan ke pos-pos yang dijaga Belanda atau saat konvoi. Taktik tersebut membuat Belanda bingung dan kewalahan, karena mendapat serangan tiba-tiba. Para pejuang bergerak atau berpindah dari satu tempat ke tempat lain dengan cara berjalan kaki. Strategi dan taktik tersebut membuat pasukan Belanda lemah dan kalah, sehingga mereka terpaksa mundur,” jelasnya. 


Dari peristiwa tersebut, bisa diambil nilai-nilai untuk diteladani yaitu jiwa nasionalisme, cinta tanah air, rela berjuang, pantang menyerah dan manunggal dengan rakyat. Nilai-nilai tersebut harus selalu terpatri dalam jiwa dan sikap serta perilaku setiap prajurit korps Infanteri. 


Danpussenif TNI AD menginstruksikan agar seluruh prajurit Korps Infanteri mampu menjadi pelopor dalam mengatasi kesulitan rakyat di sekitarnya. Selain itu, untuk selalu berdiri kokoh di atas pondasi jati diri prajurit sebagai Tentara Rakyat, Tentara Pejuang, Tentara Nasional dan Profesional. Selain itu, tingkatkan semangat jiwa korsa yang positif, namun jangan sampai terjebak dalam jiwa korsa yang sempit. 


Terkait tema yang diusung pada hari Infanteri ke – 74, yaitu Infanteri yang modern dan selalu di hati rakyat, menurut Danpussenif adalah sangat tepat dan patut dijadikan pedoman dan arahan bagi Prajurit Korps Infanteri dalam mengemban tugas di masa kini dan yang akan datang.


Masih dalam rangkaian puncak peringatan hari Infanteri ke - 74 tahun 2022, di tempat yang sama digelar pameran inovasi teknologi dan alutsista diikuti Korem jajaran, Hubdam III/Slw, Yonif R 300/BJW, Yonif 310/KK, Yonif 312/KH, Yonif 315/Garuda, Yon Arhanud 14/PWY, Yon Zipur 3/YBY, Yon Armed 4/105 GS/P, Yonkav 4/KC dan Kikav 4. Selain itu juga digelar bakti sosial donor darah dengan Nakes dari PMI Kota Bandung dan Kesdam III/Slw yang berhasil menjaring 39 orang yang memenuhi syarat dari 82 orang pendonor.  


Tak hanya itu, Brigif 15 Kujang II juga memberikan bantuan sosial berupa 100 paket sembako bagi veteran dan warga masyarakat sekitar yang kurang mampu serta menggelar panggung prajurit yang dimeriahkan group band Ajendam III/Slw. 


Tampak hadir pada upacara tersebut Wadanpussenif TNI AD, Dirdik Seskoad, Irseskoad, Irkodiklatad, Irdam III/Slw, Kasgartap II Bdg, para pejabat utama Kodam III/Slw, Wadan Pusdiklatpassus, Perwira Tinggi Kecabangan Infanteri, Danbrig 15 Kujang II, serta Dandim 0618 /Kota Bandung. (Nur s).

Post a Comment

Previous Post Next Post