PERBANUSA Cilacap Gelar Pameran dan Pelatihan Kerajinan Daur Ulang

Foto : Kepala DLH Cilacap, Sri Murniati Saat Melihat Hasil Karya Bank Sampah Delima 09




CILACAP (BANYUMAS POS) - Perkumpulan Bank Sampah Nusantara (PERBANUSA) Kabupaten Cilacap menggelar Seminar, Pameran dan Pelatihan Kerajinan Daur Ulang, Sabtu (24/12/2022). 

Kegiatan yang digelar di Pendopo Wijayakusuma Cakti bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cilacap, PT Pertamina Lubricant dan PT Solusi Bangun Indonesia.

Acara tersebut dihadiri 350 peserta. Mereka adalah anggota Perkumpulan Bank Sampah yang berjumlah 209 Bank Sampah yang tersebar di 20 Kecamatan di Kabupaten Cilacap.

Dalam kesempatan itu, Pj Bupati Cilacap, Yunita Dyah Suminar berkesempatan membuka kegiatan itu. 

Dalam sambutannya, Pj Bupati Cilacap, Yunita menyampaikan selamat atas terselenggaranya acara tersebut dan mengapresiasi tinggi kepada masyarakat. 

"Ini dalam rangka Mitigasi, mencegah atau meminimalisir sampah sebelum terjadi bencana dengan cara memilah dan memilih sampah sesuai konsep 3R (Reduce Reuse Recycle)," ujarnya, Sabtu (24/12/2022). 

Diharapkan dari Pameran dan Pelatihan itu akan memberikan manfaat, khususnya bagi anggota Bank Sampah dengan menerapkan pola 3R.

"Nantinya dari hasil olah limbah/sampah ini bisa menjadi sesuatu yang bernilai ekonomi tinggi bagi anggota," ucap Yunita. 

Dia juga menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para peserta yang telah berkreasi dengan bahan dasar limbah sehingga mampu menarik perhatian pengunjung. 

Kurang lebih terdapat 30 stand pameran yang semuanya merupakan hasil daur ulang sampah dan berhasil disulap oleh tangan-tangan terampil dan terlatih sehingga mampu menghasilkan karya dan memiliki nilai ekonomi tinggi.

"Saya harapkan ini akan mampu membantu menopang perekonomian masyarakat karena hasil karya tersebut memiliki nilai jual ekonomi yang tinggi," katanya. 

Sementara, Dirut PT Pertamina Lubricant Cilacap, Prasetyo Budi menyampaikan terimakasih atas kerjasama yang baik dari warga Cilacap dengan Pertamina.

Menurutnya, sampah dan lingkungan hidup adalah 2 hal yang tidak pernah bisa berpisah, keduanya memiliki keterkaitan 1 dengan yang lain, sampai kapanpun. 

"Generasi yang ada pada saat ini adalah menjadi cerminan diri bagi anak cucu kita kelak dimasa mendatang. Oleh karena itu Pertamina juga giat dan tanggap dalam melakukan Edukasi secara kontinyu tentang pengelolaan sampah agar bisa berdaya guna dan memberikan manfaat bagi masyarakat," tuturnya.

Sejak tahun 2016, lanjut dia, Pertamina telah berkontribusi banyak pada warga berupa bantuan dan edukasi kepada warga, kader lingkungan hidup, para ibu dan balita di Kabupaten Cilacap. 


Dalam kegiatan itu turut menghadirkan 2 pemateri yaitu Fitriatin Awaludin Muuri yang merupakan istri dari Sekertaris Daerah Kabupaten Cilacap dan Shodikin, aktivis lingkungan hidup sekaligus Ketua PERBANUSA Indonesia. 

Dalam paparannya, Fitriatin menyampaikan, betapa kita harus peduli terhadap keberlangsungan hidup bumi dan manusia dengan cara mengelola sampah yang baik dan benar sehingga bisa mendatangkan manfaat dan kebaikan untuk kita penduduk bumi.

Dari kegiatan olah sampah ini, dia meyakini kelak bisa menjadi sumber pendapatan yang nantinya bisa dan mampu menopang perekonomian. 

"Sehingga tidak hanya lingkungan saja yang menjadi bersih, jiwa raga yang sehat dan perekonomianpun akan tumbuh menjadi lebih kuat," tegas Fitriatin.

Selanjutnya, Shodikin menyampaikan, ada beberapa hal yang memicu peningkatan jumlah sampah dari waktu ke waktu pada beberapa dekade belakangan ini diantaranya pertumbuhan Penduduk. 

"Seiring meningkatnya populasi penduduk maka semakin tinggi pula permintaan terhadap pangan dan energi yang menuntut konversi dan eksploitasi SDA," ujarnya. 

Tokoh kelahiran kota Tasikmalaya ini diketahui sangat konsen terhadap sampah dan permasalahannya. 

Kemudian, ia menyampaikan tentang pertumbuhan ekonomi. "Peningkatan ekonomi dimasyarakat kita secara tidak langsung akan meningkatkan kebutuhan konsumsi pangan dan energi pada item tertentu sehingga dampak buruknya adalah jumlah deposit sampah pun mengalami peningkatan," katanya.

Selanjutnya, perubahan pola konsumsi. "Dengan berjalannya waktu perubahan ekonomi secara signifikan mampu mengubah pola konsumsi masyarakat kita," ucap Shodikin. 

Lalu pola iklim. "Dan lebih dari 10 tahun terakhir ini indonesia telah mengalami berbagai bencana alam akibat banjir, kekeringan, dan gempa bumi. Sehingga tidak dipungkiri hasil dari bencana alam tersebut bisa kita lihat dan dirasakan secara langsung, yaitu penumpukan sampah," jelasnya.

Dari sekian banyak bank sampah yang mengikuti, Bank Sampah Delima RW 09 Gunung Simping yang beralamat di Jalan Singkep mendapat perhatian dan apresiasi dari Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cilacap, Sri Murniati. 

Ia terpesona dengan hasil karya dari Bank Sampah Delima 09. Sri juga menyampaikan ketertarikannya pada Miniatur sebuah bangunan yang terbuat dari limbah PVC. 

"Saya berencana akan membantu mengembangkan dan memasarkan produk miniatur hasil karya dari Bank Sampah Delima 09 ini," ucap Sri. 

Sri juga menyampaikan penghargaan tinggi dan terimakasih kepada seluruh peserta pelatihan yang telah bahu-membahu bekerjasama dalam pengelolaan dan pemanfaatan sampah di Kabupaten Cilacap. 

"Setidaknya dengan hadirnya bank sampah dilingkungan sekitar akan mampu mengurangi angka produksi sampah yang pada 10 tahun terakhir tercatat data bahwa 0.5 kg sampah dihasilkan oleh perorangan/individu per hari," katanya. 

Diharapkan pada tahun-tahun mendatang, angka tersebut bisa diturunkan lagi, sehingga progran mitigasi ini mampu meningkatkan taraf kesehatan dan perekonomian masyarakat Cilacap. 

"Dan anggota Bank Sampah khususnya," tutup Sri diakhir acara. 

Pewarta : Wiwi

Post a Comment

Previous Post Next Post