Banjarnegara Banyumas Pos -- SMA Muhammadiyah 1 Banjarnegara sebagai salah satu sekolah menengah atas tertua di kabupaten Banjarnegara sangat menaruh perhatian pada penguasaan peserta didik terhadap bahasa asing yakni bahasa Inggris dan bahasa Arab. Berbagai langkah ditempuh selain melalui proses pembelajaran normal pada mata pelajaran agar peserta didik lebih termotivasi dan cepat mahir. Seperti hari Jumat (27/1) SMA yang dikepalai Yusuf Satriyono menggelar Kelas Inspiratif Pakar Luar Negeri menghadirkan guru tamu asal Sudan, Ashraf Almaghbool.
Melalui presentasi berbahasa Arab, Ashraf yang tercatat sebagai mahasiswa S-2 Universitas Muhammadiyah Purwokerto memperkenalkan negara dan budaya bangsa Sudan di hadapan peserta didik yang memadati ruang Masjid Al Manar SMA Muhammadiyah 1 Banjarnegara.
“Sudan dan Indonesia dalam hal kehidupan beragama hampir sama. Sebagian besar penduduknya beragama Islam dan di Sudan suku-suku juga mempunyai bahasa daerah yang berbeda-beda, kurang lebih ada 200 bahasa lokal,” jelas Ashraf.
Lebih lanjut Ashraf menerangkan bahwa Sudan terletak di Afrika Utara, dengan garis pantai sepanjang 853 km (530 mil) yang menghadap Laut Merah. Sudan memiliki perbatasan darat dengan Mesir, Eritrea, Etiopia, Sudan Selatan, Republik Afrika Tengah, Chad, dan Libya. Dengan luas 1.886.068 km2, Sudan merupakan negara terbesar ketiga di benua Afrika (setelah Aljazair dan Republik Demokratik Kongo) dan terbesar keenam belas di dunia.
Di barat Sudan terdapat Deriba Caldera (3042 m atau 9980 ft), yang terletak di Gunung Marrah, adalah titik tertinggi di Sudan. Sungai Nil Biru dan Sungai Nil Putih bertemu di Khartoum untuk membentuk Sungai Nil, yang mengalir ke utara melalui Mesir ke Laut Mediterania.
Kepala Sekolah, Yusuf Satriyono, menuturkan bahwa beberapa alumni sekolahnya juga ada yang kuliah dan lulusan Universitas di Sudan. Sebagai sekolah pencetak kader-kader Muhammadiyah yang mengglobal, SMA Muhammadiyah sangat intens memfasilitasi peserta didik yang ingin menuntut ilmu di masa depan di negara yang penduduknya berbahasa Arab termasuk Mesir, Saudi Arabia, dan Turki.“Anak-anak kami berikan informasi tempat-tempat untuk mengambil kursus bahasa Arab guna memperkuat pelajaran yang mereka peroleh di sekolah. Biasanya mereka butuh satu tahun untuk belajar bahasa Arab guna menunjang persiapan kuliah di luar negeri,” jelas Yusuf.
Ashraf juga lancar dan fasih berbahasa Inggris sehingga hari ini peserta didik belajar dan berlatih dua bahasa sekaligus yaitu bahasa Arab dan bahasa Inggris. Beberapa peserta didik tunjuk jari mengajukan dan menjawab pertanyaan di hadapan Ashraf menggunakan salah satu bahasa asing tersebut.
“Mengapa Brother Ashraf jauh-jauh kuliah ke Indonesia? Apa alasannya? Beri kami kalimat yang memotivasi agar kami rajin belajar dan sukses!” pinta salah satu peserta didik yang maju bertanya.
Ashraf pun menjawab bahwa ilmu dan bahasa adalah dua hal pokok yang ingin dia peroleh selama kuliah di Indonesia. Dengan menuntut ilmu di UMP dia mendapatkan ilmu manajemen dan belajar menguasai bahasa Indonesia.
Baginya menguasai beberapa bahasa di dunia itu sangat penting agar lebih mudah bersosialisasi dengan bangsa-bangsa dan itu juga bisa menunjang karirnya sebagai seorang businessman.
“Kalian masih muda-muda. Kalian pasti lebih cepat dan pintar menguasai bahasa asing kalau mau bersungguh-sungguh. Kelak itu akan berguna bagi kesuksesanmu. Belajar yang sungguh-sungguh dan sabar!” kata Ashraf.
Ashraf juga menyampaikan rasa bangganya bisa kuliah dengan beasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto dan selama di Banjarnegara dia bisa berkunjung ke dua sekolah Muhammadiyah yakni SMP Muhammadiyah Wanadadi dan SMA Muhammadiyah 1 Banjarnegara. Di Banjarnegara dia memiliki agenda pokok sebagai mentor English Program for Smart Teens selama 4 hari di SMP N 1 Banjarnegara.
Pewarta: Nur s
Post a Comment