Foto : Suasana Ngaji Bareng Kyai Geseng di Hajatan Warga |
KEBUMEN (BANYUMAS POS) - Momentum Bulan Dzul Hijjah atau Bulan besar dalam kalender Jawa pada tahun ini, sebagaimana tahun tahun terdahulu, bulan Dzul hijrah atau bulan besar dijadikan bulan pilihan untuk mengadakan walimahan atau acara oleh masyarakat, baik untuk kegiatan hajatan Nikahan, khitanan dan lain sebagainya.
Seperti yang dilakukan masyarakat Desa Pedegolan, Kecamatan Poncowarno, Kabupaten Kebumen juga tak kalah mengambil momentum bulan besar itu sebagai pilihan untuk mengadakan hajatan pada Minggu (2/7/2023).
Salah satunya adalah Muslih, warga desa Bedegolan ini yang memilih acara hajatan menikahkan anaknya di bulan besar.
Pada acara tersebut selain prosesi ijab kabul mempelai, juga diisi pengajian oleh Kyai Geseng (GusMukh) dari Ngabean Mirit dan acara hiburan lainnya.
Dalam nasehatnya, Agus Mukhtar, S. HI, yang juga disebut Kyai Geseng dari desa Ngabean Kecamatan Mirit ini menyampaikan pentingnya tafa'ul (kerjasama), Mas turun (menutupi kekurangan pasangan, Red) dan Tadzkiroh (ingat Tuhan, Red) didalam membangun keluarga baru.
Terkait dengan pernikahan adat Jawa, menurut Agus, salah satu hal penting untuk pertimbangan adalah hari baik untuk menikah.
"Biasanya hari baik ini juga terdapat di bulan yang baik. Seperti kalender Masehi atau Hijriyah, dalam kalender Jawa juga memiliki 12 bulan di dalamnya. Lima diantaranya, dikatakan sebagai bulan terbaik untuk menikah di adat Jawa," ungkapnya.
Agus mengatakan, apabila menikah di bulan besar ini bisa mendatangkan banyak kebahagiaan.
"Menikah di bulan ini, konon katanya bisa memberikan keselamatan dan limpahan rezeki. Berikut bulan terbaik untuk menikah menurut adat Jawa," ujarnya.
Pewarta : Lia
Post a Comment