Banyumas - Si Rompang merupakan nama sungai atau kali dalam sebutan masyarakat Banyumas, yang melintas tepat di belakang lingkungan Makorem 071/Wijayakusuma, sebagai aliran sungai yang banyak digunakan untuk kehidupan masyarakat sekitarnya seperti untuk pengairan pertanian, peternakan maupun perkebunan.
Untuk menjaga ekosistem daerah saluran sungai Rompang tersebut, maka tentara atau prajurit Korem 071/Wijayakusuma bersinergi, bahu membahu bersama masyarakat disekitar Sokaraja dan dinas terkait dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kab. Banyumas, membabat dan membersihkan semua gulma atau tanaman liar dan sampah yang dapat menghambat laju aliran arus air dan banyak menumpuk dipinggiran sungai Rompang tersebut.
Danrem 071/Wijayakusuma Kolonel Inf Jamaluddin, S.I.P., M.I.P., melalui Kasiter Korem 071/Wijayakusuma, Letkol Cba (K) Rr. Sri Hardjanti E.D.A., S.Sos., mengatakan, kegiatan karya bakti yang dilaksanakan ini dalam rangka memperingati Hari Juang TNI AD Tahun 2024 dengan tema "TNI AD Berjuang Bersama Rakyat. Rabu (11/12/2024).
Dikatakan, dalam rangka memperingati Hari Juang TNI AD ini, selain melaksanakan kegiatan karya bakti bersama masyarakat, juga dilaksanakannya pembuatan akta lahir bagi masyarakat umum yang belum mempunyai akta lahir.
Letkol Kowad Banyumas ini, juga mengungkapkan kegiatan ini sebagai bentuk rasa tanggungjawab dan kepedulian atas kondisi lingkungan hidup di sekitar kita, khususnya di kawasan sepanjang daerah aliran sungai Rompang ini.
Berangkat dari pemikiran itu, kita sebagai aparat yang sekaligus sebagai warga negara, memprakarsai dan terjun langsung serta mengkondisikan karya bakti agar kawasan daerah aliran sungai ini tetap terjaga dan terpelihara ekosistem didalamnya serta dapat terus digunakan manfaatnya bagi masyarakat sekitar.
Kegiatan ini juga sebagai sarana kita untuk mensosialisasikan hidup sehat kepada masyarakat agar tetap menjaga kebersihan sekitar sungai dengan tidak membuang sampah sembarangan. "Apalagi saat ini, masuk musim penghujan, jika banyak sampah yang menumpuk dan menghambat aliran sungai, dapat menimbulkan banjir dan dampak negatif lainnya", jelas bu Roro, panggilan akrab Kasiter
"Kita edukasi hal ini kepada masyarakat, agar ekosistem dapat terpelihara dan terjaga dengan baik serta pemanfaatannya yang ada dapat bermanfaat bagi mereka", pungkasnya.
Post a Comment